Cnidaria
adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan
makanan atau disebut sebagai gastrovaskuler dan memiliki alat sengat sebagai
pertahanan diri dan menangkap mangsanya.
Cara Hidup dan Habitat
Sebagian
besar Cnidaria hidup di air laut dan hanya beberapa spesies tinggal di air
tawar. Cnidaria hidup di perairan dangkal secara berkoloni atau soliter. Cnidaria
yang berbentuk polip hidup dengan cara sesil atau menempel di suatu substrat,
sedangkan Cnidaria yang berbentuk medusa bergerak melayang atau berenang bebas
di dalam air. Cnidaria hidup heterotrof sebagai karnivora dengan memakan udang
(Crustacea) dan ikan kecil.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran
tubuh Cnidaria bervariasi mulai dari beberapa millimeter sampai berdiameter 2
m. Tubuh Cnidaria berbentuk simetri radial dan dapat dibedakan menjadi polip
dan medusa. Polip berbentuk silindris yang memiliki dua ujung, dengan salah
satu ujung sebagai oral yang dikelilingi tentakel, dan ujung yang lain sebagai
aboral yang menempel pada substrat. Medusa berbentuk seperti lonceng, paying,
atau mangkok terbalik, di mana bagian cembung mengarah ke atas dan bagian
cekung yang memiliki mulut dan tentakel mengarah ke bawah.
Struktur dan Fungsi
Tubuh
Cnidaria
termasuk eumetazoa karena tubuhnya sudah tersusun atas jaringan sejati. Cnidaria
merupakan hewan diploblastik atau memiliki dua lapisan embrionik yaitu
endodermis dan ektodermis.
Tubuh
Cnidaria terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
-
Epidermis,
yang tersusun atas 5 macam sel yaitu sel epitel otot, sel interstisial, sel
knidosit atau knidoblas, sel kelenjar lendir, dan sel saraf indra. Sel knidosit
mengandung kapsul penyengat nematosista yang banyak terdapat di tentakel dan
ujung oral. Racun yang dikeluarkan nemosista umumnya tidak membahayakan
manusia, namun ada yang menyebabkan rasa sakit, panas, bahkan kematian.
Nematosista hanya dapat digunakan sekali saja, sehingga perlu dibentuk knidosit
baru. Sel interstisial berfungsi dalam regenerasi dan menghasilkan tipe sel
lainnya. Sel indra berhubungan dengan sel saraf yang tersusun seperti jala pada
epidermis yang berdekatan dengan mesoglea.
-
Mesoglea,
rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel. Mesoglea
terletak di antara epidermis dan gastrodermis.
-
Gastrodermis,
terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel otot pencerna berflagela, sel
kelenjar enzim, dan sel kelenjar lendir. Sebagian besar Cnidaria memiliki
nematosista pada gastrodermisnya.
Pergerakan
Kontraksi
otot Cnidaria berpengaruh terhadap cairan di dalam rongga gastrovaskuler yang
berfungsi sebagai rangka hidrostatik. Polip hanya dapat bergerak meliuk-liuk
sedangkan medusa dapat berenang bebas dengan cara berdenyut akibat kontraksi
otot melingkar. Gerakan medusa secara vertikal saja, sedangkan pergerakan
horizontal bergantung pada arus laut.
Cara Mencerna Makanan
Makanan
masuk ke dalam mulut dengan bantuan tentakel, kemudian masuk ke rongga
gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam tripsin
untuk mencerna protein. Makanan akan hancur dan kemudian diaduk hingga merata
oleh gerakan flagella. Sel otot pencerna memiliki pseudopodia untuk menangkap
dan menelan partikel makanan. Pencernaan dilanjutkan secara intraseluler. Sari
makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi, sebagian disimpan
sebagai cadangan makanan berupa lemak dan glikogen. Sisa pencernaan maknaan
dibuang melalui mulut. Cnidaria tidak memiliki anus.
Pernapasan dan Eksresi
Cnidaria
tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi. Pertukaran gas dilakukan oleh
seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Sisa-sisa metabolisme berupa ammonia
juga dibuang secara difusi.
Reproduksi
Cnidaria
bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dengan
pembentukan tunas. Tunas dibentuk oleh Cnidariaa yang berbentuk polip dan
tumbuh di dekat kaki polip.
Reproduksi
seksual Cnidaria umumnya dilakukan oleh Cnidaria berbentuk medusa dengan cara
membentuk sel gamet jantan atau betina.
Cnidaria
ada yang diesis dan ada pula yang hermafrodit. Reproduksi secara aseksual pada
stadium polip dan reproduksi seksual paa
tahap medusa dapat terjadi secara bergantian, disebut metagenesis. Baik polip
maupun medusa memiliki kromosom diploid (2n). Fertilisasi dapat terjadi secara
eksternal di air atau secara internal di manubrium atau gonad.
Siklus Hidup Aurelia sp. |
Siklus Hidup Obelia sp. |
Klasifikasi
Terdapat
sekitar 10.000 spesies Cnidaria yang telah diidentifikasi. Cnidaria dibagi
menjadi beberapa kelas, antara lain:
-
Hydrozoa,
yang sebagian besar hidup di laut dan hanya sebagian kecil hidup di air tawar. Hydrozoa
hidup sebagai polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermisnya tidak mengandung
nematosista. Polipnya hidup secara soliter. Hydrozoa memiliki dua macam alat
indera yaitu oseli sebagai pengindera cahaya dan statosista sebagai alat
keseimbangan. Beberapa medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif namun ada
pula yang menunjukkan gerak fototaksis positif. Contoh Hydrozoa antara lain Physalia, Obelia, dan Hydra.
Polip Hydrozoa |
Medusa Hydrozoa |
-
Scyphozoa,
hidup di laut dan merupakan ubur-ubur sejati karena fase medusa mendominasi
siklus hidupnya. Pada umumnya medusa berenang bebas, berbentuk seperti paying
berdiameter 2-40 cm, bahkan ada yang mencapai 2 m. Ordo Stauroedusae memiliki
medusa bertangkai pada bagian aboral dan sesil pada ganggang dan benda lainnya.
Ada Scyphozoa yang tidak memiliki fase polip, namun ada juga yang berbentuk
polip dengan ukuran kecil berupa skifistoma. Scyphozoa umumnya diesis dan gonad
terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi dapat terjadi secara
eksternal di air atau di koral. Contoh Scyphozoa antara lain, Periphylla, Chrysaora, Aurelia, Cyanea, dan
Rhizostoma.
Scyphozoa |
-
Cubozoa, mengalami
metamorfosis lengkap dari polip hingga medusa paying berbentuk kotak, dan
memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati. Medusa
berbentuk lonceng dengan empat sisi datar. Tinggi lonceng mencapai 17 cm,
jumlah tentakel empat rumpun dengan panjang mencapai 2 m. Cubozoa mampu
berenang cepat secara horizontal dengan bagian aboral sebagai anteriornya. Beberapa
jenis Cubozoa membahayakan para perenang karena sengatan nematosistanya dapat
menyebabkan luka yang sulit disembuhkan, bahkan ada yang menyebabkan kematian
dalam waktu 3-20 menit. Contohnya Chironex
fleckeri di perairan Indo-Pasifik.
Cubozoa |
-
Anthozoa,
yang memiliki bentuk bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau
berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang berbentuk rangka
dalam atau rangka luar dari kapur. Rongga gastrovaskulernya bersekat dan
mengandung nematosista. Gonad terdapat di dastrodermis. Terdapat sekitar 6.000
spesies Anthozoa antara lain sebagai berikut:
o
Metridium dan
Edwardsia, dapat merayap dengan pedal
semacam kaki
o
Acropora,
Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat kapur yang disebut karang
batu
o
Antipathies,
koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan berbentuk seperti ranting
tumbuhan yang bercabang-cabang berwarna hitam
o
Cerianthus,
polip berbentuk seperti anemon panjang, bertentakel banyak, dan terbungkus
selubung dari lendir dan pasir yang mengeras
o
Corallium,
digunakan untuk perhiasan
Anthozoa |
Peranan
-
Cnidaria dari kelas Anthozoa sebagai pembentuk
ekosistem terumbu karang
-
Beberapa jenis ubur-ubur yng tidak beracun dapat
dikonsumsi dan diperjualbelikan sebagai ubur-ubur asin
-
Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat
digunakan sebagai hiasan akuarium
0 comments:
Post a Comment