1. Indra
Penglihat (Mata)
Mata adalah
alat indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Pada
bagian retina, terdapat kurang lebih 125 juta sel batang (sel basilus) yang
mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna.
Sel batang
mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang disebut rodopsin, yaitu suatu
bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. Proses pembentukan
rodopsin memerlukan waktu adaptasi rodopsin. Dalam waktu adaptasi, mata kurang
dapat melihat.
Sel kerucut
mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Ada tiga macam sel
kerucut yang masing-masing peka terhadap rangsang warna tertentu, yaitu merah,
biru, dan hijau. Kerusakan sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau
kuning.
Penderita
buta warna ada yang disebut dikromat atau monokromat. Dikromat adalah orang
yang hanya mempunyai dua sel kerucut, mereka menderita buta warna sebagian.
Monokromat adalah orang yang hanya dapat membedakan hitam dan putih serta
bayangan kelabu.
Berikut ini
bagian mata dan fungsinya:
Bagian bola mata
|
Fungsi
|
Konjungtiva
|
Melindungi
kornea dari gesekan
|
Sklera
|
Melindungi
bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya otot mata
|
Otot-otot
|
a.
Muskulus
rektus superior, menggerakkan mata ke atas
b.
Muskulus
rektus inferior, menggerakkan mata ke bawah
c.
Muskulus
rektus medial, menggerakkan mata ke dalam
d.
Muskulus
rektus lateral, menggerakkan mata ke sisi luar
e.
Muskulus
oblikus superior, menggerakkan mata ke atas sisi luar
f.
Muskulus
oblikus inferior, menggerakkan mata ke bawah sisi luar
|
Kornea
|
Memungkinkan
lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya
|
Koroid
|
Mengandung
pembuluh darah penyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya dalam mata
|
Badan siliaris
|
Menyokong
lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan
menyekresikan aqueous humor
|
Iris (pupil)
|
Mengendalikan
ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya
|
Lensa
|
Memfokuskan
pandangan dengan mengubah bentuk lensa
|
Retina
|
Mengandung sel
batang dan kerucut. Tempat terbentuknya bayangan
|
Fovea (bintik
kuning)
|
Bagian retina
yang mengandung sel kerucut
|
Bintik buta
|
Daerah tempat
saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel
konus dan sel batang
|
Vitreous humor
(humor bening)
|
Menyokong
lensa dan membantu menjaga bentuk bola mata
|
Aqueous humor
(humor berair)
|
Menjaga bentuk
kantong depan bola mata
|
Kelainan
pada mata:
Jenis kelainan
|
Penyebab
|
Lensa pembantu
|
Miopi (rabun
jauh)
|
Bayangan benda
jatuh di depan retina karena bola mata terlalu cembung
|
Lensa cekung
|
Hipermetropi
(rabun dekat)
|
Bayangan benda
jatuh di belakang retina karena bola mata terlalu pipih
|
Lensa cembung
|
Astigmatisma
|
Kecembungan
kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak fokus
|
Lensa silinder
|
Presbiopi
|
Daya akomodasi
berubah-ubah karena titik proksimum dan remotum penglihatan berubah-ubah
|
Lensa rangkap
|
2. Indra
Pendengar (Telinga)
Bagian penyusun telinga
|
Fungsi
|
Telinga luar
a.
Daun
telinga (pinna)
b.
Saluran
auditori (liang)
|
Membantu
mengonsentrasikan gelombang suara (vibrasi)
|
Telinga tengah
a.
Membran
timpani
b.
Tulang
martil (os maleus), tulang landasan (os inkus), tulang sanggurdi (os stapes)
c.
Pembuluh
eustachius
|
a.
Meneruskan
vibrasi ke osikula
b.
Meneruskan
vibrasi ke jendela oval
c.
Menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan
|
Telinga dalam
a.
Jendela
oval
b.
Jendela
melingkar
c.
Koklea
d.
Saluran
semisirkuler dan utrikulus
e.
Membran
basiler
f.
Organ
korti
g.
Membran
tektorial
|
a. Penghubung telinga tengah dengan telinga dalam
b. Sebagai reseptor suara
c. Sebagai reseptor untuk gerakan kepala
d. Sebagai reseptor gravitasi
e. Meneruskan vibrasi
f. Tempat terdapatnya sel reseptor suara berbentuk
rambut
g. Meneruskan vibrasi ke organ korti
|
a) Mekanisme
Terjadinya Suara
Gelombang
suara masuk dan menggetarkan membran timpani, getaran diteruskan melintasi
telinga tengah melalui tiga tulang kecil. Telinga tengah dihubungkan ke
nasofaring oleh saluran eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi diteruskan ke
telinga dalam melalui jendela oval ke koklea. Getaran dari jendela oval
diteruskan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya getaran
diteruskan ke jendela bundar.
b) Alat
Keseimbangan (Ekuilibrium)
Di
atas koklea ada dua kantong berisi cairan limfa yaitu saluran semisirkuler dan
vestibulum. Saluran semisirkuler mempunyai dasar bergelembung yang disebut
ampula. Ampula mengandung sel reseptor bersilia yang disebut Krista. Krista
terbenam dalam massa seperti gelatin yang disebut kupula. Jika kepala
menggeleng, materi gelatin ikut bergoyang dan menimbulkan impuls yang kemudian
dikirim ke otak.
Vestibulum
terdiri atas dua bagian, yaitu sakulus dan utrikulus, yang berupa kantong
berlapis sel rambut dan silia. Utrikulus dan sakulus mengandung endolimfa.
Masing-masing memiliki reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula
terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur disebut otolit.
Otolit dipengaruhi oleh gravitasi yang kerjanya sama seperti materi gelatin
pada saluran semisirkuler. Impuls yang dikirimkan ke otak akan menghasilkan
informasi mengenai posisi kepala.
3. Indra
Peraba (Kulit)
Kulit
manusia tersusun atas dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis yang
memiliki sel reseptor untuk berbagai sensor. Berikut adalah reseptor pada
kulit:
a) Pada epidermis
·
Lempeng Merkel,
sebagai ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan
·
Ujung saraf
tanpa selaput, sebagai perasa nyeri
·
Ujung saraf
sekeliling rambut, sebagai ujung saraf peraba
b) Pada dermis
·
Korpuskula
Pacini, sebagai ujung saraf perasa tekanan kuat
·
Korpuskula
Ruffini, sebagai ujung saraf perasa panas
·
Ujung saraf
Krause, sebagai ujung saraf perasa dingin
·
Korpuskula
Meissner, sebagai ujung saraf perasa tekanan sentuhan
Reseptor indra yang didistribusikan ke seluruh otot
rangka dan tendon seperti reseptor pada kulit ini dinamakan proprioreseptor. Regangan atau kontraksi
otot akan memacu reseptor untuk mengenali impuls saraf.
4. Indra
Pembau (Hidung)
Manusia
mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor pada kedua epitelium olfaktori dalam
rongga hidung. Udara yang masuk akan melalui epitelium olfaktori ini. Sel-sel
penciuman memiliki ujung berupa rambut halus yang dihubungkan ole urat saraf
melalui tulang saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori menuju pusat
penciuman di otak. Di antara sel penciuman terdapat sel penunjang atau
penyokong.
Berdasarkan
strukturnya, hanya ada dua sel reseptor yang dapat dibedakan dalam epitelium
olfaktori. Namun berdasarkan fungsinya, terdapat tujuh macam kelompok sel
reseptor. Dengan gabungan ketujuh reseptor ini, kita dapat mengenali 400 macam
bau.
Reseptor
pembau dan pengecap/perasa bekerja sama dan saling berhubungan. Indra pembau
atau pencium menerima stimulus berupa gas, sedangkan indra pengecap menerima
stimulus berupa cairan.
5. Indra
Pengecap (Lidah)
Manusia memiliki reseptor kimia (kemoreseptor) berupa tunas pengecap yang terdapat pada lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa.
Kuncup rasa
sebagian besar terdapat pada permukaan lidah. Namun beberapa juga ditemukan
pada langit-langit lunak di belakang mulut dan lengkung langit-langit. Manusia
sehat memiliki ±3000 kuncup perasa per sentimeter persegi lidah.
Perbedaan jumlah kuncup perasa ini menyebabkan adanya perbedaan sensasi rasa
yang dirasakan tiap orang. Manusia umumnya dapat mengenali sensasi rasa manis,
asin, pedas, pahit, asam, dan umami. Ada bukti bahwa semua kuncup rasa peka
terhadap semua sensasi rasa. Namun pada manusia terdapat kuncup rasa tertentu
yang sangat peka terhadap rasa manis, asin, pahit, dan asam. Secara umum,
daerah sensasi rasa manis terletak pada ujung lidah, rasa asin di bagian tepi,
rasa asam di bagian kedua sisi lidah agak belakang, dan rasa pahit pada pangkal
lidah.
Pada lidah
terdapat tiga papilla pengecap, yaitu:
a) Papilla berbentuk batang, yaitu papilla peraba yang tersebar di seluruh permukaan lidah.
b) Papilla berbentuk V, yang tersusun dalam lengkungan dan dilingkari oleh saluran pada daerah dekat pangkal lidah.
c) Papilla berbentuk palu, yang terdapat pada tepi-tepi lidah.
0 comments:
Post a Comment