Kisah Kemartiran

T. B. Simatupang dan Lambertus Nicodemus Palar

Pemerintah melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menetapkan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh pada 2013 temasuk dua tokoh Kristen yakni Lambertus Nicodemus Palar dan TB Simatupang.

“Besok (8/11) pukul 16.00 WIB ketiga tokoh ini akan ditetapkan oleh Presiden RI,” kata Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial Hartono Laras di Jakarta, Kamis (7/11), seperti dilansir sinarharapan.com.

Ketiga tokoh yang diberi gelar Pahlawan Nasional yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dari Yogyakarta, Lambertus Nicodemus Palar dari Sulawesi Utara, dan Letjen TNI (Purn) TB Simatupang dari Sumatra Utara.

Hartono menjelaskan, ketiga tokoh tersebut ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dari delapan usulan calon pahlawan.

Radjiman Wedyodiningrat, kelahiran Yogyakarta 21 April 1879, adalah salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Ia merupakan ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Sedangkan, Lambertus Nicodemus (LN) Palar adalah tokoh yang lahir di Rurukan Tomohon, Sulut, pada 5 Juni 1900. Ia menjabat sebagai wakil RI dalam beberapa posisi diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara, TB Simatupang lahir di Sidikalang, Sumut, pada 28 Januari 1920. Dia adalah tokoh militer Indonesia yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Setelah pensiun pada 1959 dia aktif di Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), Dewan Gereja-gereja se-Asia, hingga Dewan Gereja-gereja se-Dunia.

Hingga saat ini, pemerintah sudah menetapkan 156 pahlawan nasional, 32 di antaranya dari kalangan TNI dan Polri.

Kepada setiap Pahlawan Nasional, pemerintah memberikan tunjangan sebesar Rp 1,5 juta tiap bulan dan bantuan kesehatan Rp 3 juta setiap tahun bagi ahli waris.

Theodora dan Didimus

Theodora adalah seorang gadis cantik, anggota jemaat yang saleh di Antiokhia. Ia ditangkap dan diadili oleh gubernur Antiokhia. Theodora diperintahkan oleh gubernur agar mempersembahkan kurban kepada dewa- dewa Roma dan Kaisar, tetapi ia menolak dengan tegas. Karena penolakannya, ia mendapat hukuman cambuk, lalu dipenjarakan di ruang bawah tanah.

Theodora mempunyai seorang tunangan bernama Didimus., yang juga seorang Kristen. Karena cintanya yang besar kepada Theodora, Dididmus menyamar menjadi tentara Romawi untuk menemui kekasihnya di ruang bawah tanah. Didimus membujuk Theodora untuk menyangkal Kristus. Sementara ia berbincang- bincang dengan Theodora, penjaga pintu datang.

Singkat cerita, mereka berdua kembali dipaksa untuk menyangkal Kristus dan mempersembahkan kurban kepada Dewa- dewa Romawi dan Kaisar. Tetapi mereka tetap mempertahankan keyakinan mereka. Akhirnya, mereka berdua dihukum mati dengan cara dipenggal kemudian mayatnya dibakar.

Sebelum mereka dipenggal, Didimus sempat mempengaruhi Theodora utnuk menyangkal Kristus. Namun, keputusan Theodora sudah bulat. Keyakinan Theodora itulah yang menyebabkan Didimus ikut mengambil keputusan yang sama, yaitu tetap mengikut Kristus.

Yustinus Martir

Flavius Yustinus (juga disebut Yustinus dari Kaisarea atau Yustinus sang filsuf, 103-165) adalah salah seorang penulis Kristen paling terkenal lewat karyanya Liber Apologeticus - “Apologi Pertama”. Pada akhir hayatnya ia menjadi martir sehingga namanya disebut sebagai Yustinus Martir. 

Sejak awal, gereja berperan di dua dunia yang berbeda, dunia orang Yahudi dan dunia non-Yahudi. Kisah Para Rasul menggambarkan lambannya dan kadang-kadang sakitnya perkembangan kekristenan di kalangan orang-orang bukan Yahudi. Petrus dan Stefanus mengadakan pekabaran Injil kepada orang-orang Yahudi, sedangkan Paulus kepada filsuf-filsuf Athena dan para penguasa Romawi.
Dalam banyak hal, kehidupan Yustinus mirip dengan kehidupan Paulus. Rasul ini adalah orang Yahudi yang lahir di daerah bukan Yahudi (Tarsus), sedangkan Yustinus adalah orang bukan Yahudi yang lahir di daerah Yahudi (Sikhem kuno).

Keduanya terpelajar dan tangguh berargumentasi untuk meyakinkan orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi akan kebenaran Kristus. Keduanya mati syahid di Roma karena keyakinan mereka.

Menjelang pertengahan abad kedua, di bawah pemerintahan yang adil oleh para kaisar seperti Trajanus, Antoninus Pius dan Marcus Aurelius, gereja mulai membuka diri pada dunia luar untuk meyakinkan keberadaannya. Yustinus menjadi salah seorang apologist (orang yang mempertahankan pendiriannya dalam argumentasi) Kristen pertama, yang menjelaskan imannya sebagai sistem yang masuk akal. Bersama-sama penulis lain, seperti Origenes dan Tertulianus, ia menafsirkan kekristenan dalam istilah-istilah yang mudah dikenal orang-orang Yunani dan Romawi terpelajar pada masa itu.

Karya tulis Yustinus, “Apologi Pertama”, ditujukan pada Kaisar Antoninus Pius (dalam bahasa Yunani berjudul Apologia, yaitu suatu kata yang mengacu pada logika yang menjadi dasar kepercayaan seseorang).

Seperti Paulus, Yustinus tidak meninggalkan orang-orang Yahudi ketika ia berpaling kepada orang-orang Yunani. Dalam karya besar Yustinus lainnya, “Dialog dengan Tryfo”, ia menulis kepada seorang Yahudi kenalannya, bahwa Kristus adalah penggenapan tradisi Ibrani.

Di samping menulis, Yustinus mengadakan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanannya ia selalu berargumentasi tentang iman yang diyakininya. Di Efesus, ia bertemu dengan Tryfo. Di Roma, ia bertemu Marcion, pemimpin Gnostik. Pada suatu perjalanannya ke Roma, ia pernah bersikap tidak ramah terhadap seseorang yang bernama Crescens, seorang Cynic. Ketika Yustinus kembali ke Roma pada tahun 165, Crescens mengadukannya kepada penguasa atas tuduhan memfitnah. Yustinus pun ditangkap, disiksa dan akhirnya dipenggal kepalanya bersama-sama enam orang percaya lainnya.

Ia pernah menulis, “Anda dapat membunuh kami, tetapi sesungguhnya tidak dapat mencelakakan kami.” Keyakinan ini ia pegang sampai mati. Dengan demikian ia telah meraih nama yang disandangnya sepanjang masa: Yustinus Martir.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Praditya. Powered by Blogger.

Translate

Search