Jerome dari Prague dilahirkan pada 1370. Ia adalah pembaru gereja Bohemia dan ahli Alkitab yang sering pergi berkeliling. fa belajar di beberapa universitas dan seminari di berbagai kota: Prague, Paris, Heidelberg, Cologne, dan Oxford; dan selama itu ia belajar meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Di Oxford ia mulai mengenal tulisan john Wycliffe, dan di sana ia menerjemahkan banyak buku John dari bahasa Inggris ke bahasa Ceko. Buku-bukunya beredar di seluruh Bohemia, dan dari sini John Huss belajar doktrin Wycliffe.
Ketika Jerome kembali ke Bohemia, ia menyadari bahwa buku-bukunya tersebar luas di kota dan universitas serta John Huss telah menjadi promotor utama buku dan ajaran Wycliffe. Jadi, ia segera berkenalan dengan Huss; dan sejak saat itu, mereka bekerja bersama-sama dalam usaha mereka.
Setelah Huss dikhianati dan ditangkap di Konsili Constance, Jerome pergi ke Constance dan tiba di sana pada tanggal 4 April 1415, sekitar tiga bulan sebelum Huss dibakar. Ia masuk kota dengan diam-diam karena takut ditangkap dan berkonsultasi dengan beberapa pemimpin yang juga percaya terhadap ajaran Wycliffe. Mereka dengan mudah meyakinkannya bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa bagi Huss karena konsili telah mengambil keputusan yang tidak dapat diganggu gugat untuk mengutuk dan membakar Huss yang dianggap sebagai bidat. Kemudian Jerome pergi ke Iberling, sebuah kota kerajaan yang berada di bawah perlindungan Kaisar dan mengirim surat kepada Kaisar Sigismund yang menyatakan bahwa ia ingin hadir di depan konsili demi Huss jika kaisar mau memberikan jaminan keamanan kepadanya tetapi ditolak. Ia kemudian menulis surat kcpada Konsili Constance tentang masalah yang sarna, tetapi permintaan untuk hadir demi Huss maupun jaminan keamanan ditolak.
Kemudian Jerome kembali ke Bohemia dan membawa beberapa sertifikat yang ditandatangani oleh bangsawan di Constance dan Iberling, yang menyatakan bahwa ia telah melakukan scmua yang bisa ia lakukan untuk mclakukan dengar pendapat demi Huss. Namun, ia tidak pernah kembali ke Bohemia. Di Kota Hirshaw,Jerman, ia secara illegal ditangkap oleh petugas yang diberi perintah Duke of Sultsbach, yang merasa yakin bahwa ia akan menerima ucapan terima kasih dari Konsili Constance untuk pelayanan yang sangat bcrkenan kepad a mereka itu. Konsili diberi tahu bahwa Jerome ada dalam penjagaan dan mereka memintanya dibawa kepada mereka segera. Seorang pangeran Jerman yang berada di punggung kuda yang ditugasi untuk menjaga Jerome bertemu mereka di jalan dengan hadirin yang banyak. Ia membe1enggu kaki Jerome dan rantai yang panjang dilekatkan di sekeliling lehernya. Ia kemudian dengan penuh kemenangan dan dengan gegap gempita menuntun Jerome kembali ke Constance, saat Jerome dimasukkan ke ruang bawah tanah yang kotor untuk menunggu kesenangan para penyidiknya.
Perlakuan terhadap Jerome sangat mirip dengan yang dilakukan kepada Huss, kecuali bahwa ia dikurung jauh lebih lama dan sering kali dipindah ke penjara yang berbeda. Hampir satu tahun setelah penangkapannya, ia dibawa ke depan konsili. Di sana ia meminta untuk membela kasusnya sendiri, tetapi ditolak. Oleh karena itu ia meneriakkan kata-kata ini:
Kekejaman seperti apakah ini? Selama 340 hari aku te1ah dikurung di berbagai penjara. Tidak ada penderitaan atau kekurangan yang tidak aku alami. Kamu mengizinkan semua musuhku menuduh aku seperti yang mereka harapkan, dan kamu telah menolak memberikan kesempatan yang terkecil sekalipun kepadaku untuk membela diri sendiri. Kamu tidak memberikan waktu satu jam pun bagiku untuk mempersiapkan pemeriksaanku.
Kamu telah menelan pernyataan yang paling jahat terhadapku. Kamu telah menuduh aku sebagai bidat tanpa mengetahui doktrinku; sebagai musuh iman tanpa mengetahui apakah iman yang aku akui; sebagai penganiaya imam sebelum kamu mendapat kesempatan untuk mengetahui pandanganku tentang masalah ini.
Kamu adalah konsili umum, dan dalam kamu terkandung semua yang bisa diserap oleh dunia ini: hikmat, kekhusyukan, kekudusan; tetapi kamu masih manusia, dan manusia sering kali dikelabui oleh kata-kata dan penampilan. Makin tinggi hikmatmu, kamu seharusnya makin berhati-hati agar tidak tergelincir dalam kebodohan.
Hal yang aku mohon adalah membela kasusku, demi kepentingan manusia, demi kepentingan orang-orang Kristen. Itu merupakan kepentingan yang akan memengaruhi hak-hak orang pada generasi yang akan datang, tidak peduli bagaimana proses pemeriksaan yang dikenakan kepadaku.
Ledakan kemarahan Jerome tidak memengaruhi konsili; dan ketika ia selesai, mereka membacakan lima tuduhan terhadapnya, yang bisa diringkas di bawah lima judul:
1. Bahwa ia menghina keagungan paus.
2. Bahwa ia menentang paus.
3. Bahwa ia adalah musuh para kardinal.
4. Bahwa ia adalah penganiaya para uskup.
5. Bahwa ia adalah pembenci agama Kristen.
Jerome menyangkal semua tuduhan itu dan dimasukkan kembali ke penjara. Di sana ia berulang kali digantung di tumitnya selama selang waktu 11 hari. Ketika dibawa kembali ke konsili dan diancam dengan siksaan yang lebih hebat, Jerome sepakat bahwa tulisan John Wycliffe salah serta John Huss te1ah dikutuk dan dibakar dengan adil sebagai bidat. Ia dikembalikan ke penjara, tetapi tidak lagi disiksa dan mendapat perlakuan yang lebih baik. Namun tidak lama kemudian, tampak je1as bahwa Jerome tidak sungguh-sungguh sepakat dengan konsili. Ia menarik kembali penyangkalannya terhadap Wyc1iffe dan Huss serta 107 artikel baru tentang kebidatan ditulis tentangnya.
Meskipun ada banyak orang fanatik yang tidak ingin Jerome diberikan kesempatan untuk berbicara karena mereka takut gaya bicaranya yang persuasif akan mengubah pikiran orang-orang yang penuh syak wasangka sekalipun, konsili mengizinkannya untuk membela diri sendiri. Dalam pembelaannya, Jerome membuat perbedaan yang sangat bagus antara bukti yang didasarkan pada fakta dan bukti yang hanya didukung dengan kebohongan dan kebencian.
Ia membeberkan perincian khotbah dan sikap hidupnya kepada konsili lalu mengatakan bahwa orang kudus yang paling besar dan paling suci pun dikenal memiliki perbedaan dalam pendapat mereka, dan secara terbuka membahasnya sehingga mereka bisa menemukan kebenaran, bukannya menyembunyikannya. Ia berbicara dengan menghina orang-orang yang berusaha membuatnya menarik kembali kepercayaan dan ajarannya, membela doktrin Wycliffe, berbicara meninggikan Huss, serta berkata bahwa ia bersedia untuk mengikuti martir kudus itu sampai mati. Namun seperti sebelumnya, konsili tidak memerhatikan kata-katanya.
Seperti Huss, ia dikutuk dan dihukum dengan cara dibakar di tiang sebagai bidat. Oleh karena ia bukan imam, ia tidak hams mengalami penghinaan seperti dialami Huss. Konsili mernberi waktu kepadanya dua hari untuk menyangkal keyakinannya. Selama dua hari itu Kardinal Florence melakukan usaha sebaik mungkin untuk memenangkannya lagi. Namun, kata-katanya tidak memiliki dampak yang lebih besar pada Jerome daripada kata-kata Jerome pada konsili.
Dalam perjalanan menuju tiang pembakaran, Jerome menyanyikan beberapa himne; dan ketika ia dibawa ke tempat yang persis sarna seperti saat Huss dibakar, ia bertelut dan berdoa dengan tekun. Kemudian ia memeluk tiang itu sebelum dirantai dan ketika pelaksana hukuman pergi ke belakangnya untuk menyalakan kayu api, ia berkata kepadanya, “Datanglah ke sini ke depanku dan nyalakan api sehingga aku bisa melihatnya. jika aku takut terhadapnya, aku tidak akan pergi ke tempat ini.”
Api itu dinyalakan dan karena kayu api itu sangat kering, kayu itu menyala dengan cepat menyelubunginya. Jerome menyanyi pujian untuk beberapa saat, tetapi segera dibungkam oleh api yang membakar. Kata-kata terakhirnya yang bisa terdengar oleh para saksi yang ada di sana, “Jiwaku yang ada dalam nyala api ini kuserahkan kepada-Mu Kristus.” Hari kemartirannya adalah 30 Mei 1416.
Meskipun para penyidik Inkuisisi Gereja Roma berharap hal yang sebaliknya, nyala api kemartiran justru menyebarkan api Injil yang sejati di seluruh dunia yang beradab. Jerome telah menerjemahkan tulisan-tulisan Wycliffe dari bahasa Inggris ke Ceko dan karena itu menanamkan benih kebenaran yang tidak akan pernah berhenti bertumbuh. Allah segera membangkitkan orang lain yang akan menerjemahkan Perjanjian Bam dari bahasa Latin, yang membuat pengetahuan akan Alkitab tetap tersembunyi dari rakyat bias a, ke dalam bahasa Inggris. Dalam Wahyu 2:12, Kristus yang sudah bangkit menulis kepada gereja di Pergamus, “Bertobatlah; jika tidak Aku akan datang kepadamu segera dan akan memerangi mereka dengan pedang dari mulut-Ku.” Nah, firman Allah, yang adalah pedang Roh (Efesus 6:17), akan datang untuk menentang gereja yang tidak mau bertobat.
0 comments:
Post a Comment